Thursday, July 7, 2011

Efek Mouthwash

Fungsi suatu bahan mouthwash/mouthrinse sebetulnya adalah untuk membersihkan gigi sehabis makan sehingga mulut jadi bersih terutama bila kita tidak sempat sikat gigi, umpamanya pada saat rehat makan siang di kantor.

Tentu saja berkumur dengan mouthwash sebelum tidur boleh-boleh saja (apa lagi dibandingkan mereka yang sama sekali tidak kumur, sikat gigipun tidak pula).
Namun sebetulnya sikat gigi dengan pasta gigi mengandung fluoride dan dengan cara yang benar adalah yang paling efektif. Inilah yangh menjadi keyakinan saya selama ini sebagai dokter gigi, berdasarkan hasil-hasil studi yang saya baca.

Dari literatur pula, dikemukakan bahwa penggunaan mouthwash yang mengandung alkohol perlu diperhatikan terutama untuk anak-anak. Banyak orang yang sebetulnya menyukai rasa alkohol ini, karena itu kalau tidak hati-hati mouthwash ini akhirnya sengaja atau tidak, ditelan/tertelan dan akhirnya jadi kebiasaan buruk.
Kandungan Mouthwash
Kandungan motuhwash yang satu dengan yang lain sangat beraneka ragam. Secara umum kandungan mouthwash adalah penyegar, zat-zat aktif, alkohol, dan air. Yang membedakan adalah zat aktif tersebut. Zat aktif yang terkandung dalam mouthwash antara lain :

Povidone iodine
Merupakan suatu iodine kompleks, yang mampu membunuh mikroorganisme seperti jamur, virus, protozoa dan spora-spora bakteri. Karena itu, povidone iodine ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme-mikroorganisme tersebut.
Mouthwash yang menggunakan zat aktif ini digunakan untuk mengobati infeksi di mulut dan tenggorokan, seperti gingivitis dan sariawan. Selain itu mouthwash ini dapat digunakan untuk mempertahankan kebersihan mulut, membunuh mikroorganisme sebelum, saat dan setelah operasi mulut untuk menghindari terjadinya infeksi.

Carbenoxolone sodium
Digunakan untuk mengobati luka. Carbenoxolone sodium akan melindungi daerah luka tersebut sehingga proses penyembuhan dapat dimulai dan mengurangi rasa sakit. Mouthwash dengan zat aktif ini sebaiknya digunakan setelah makan dan sebelum tidur.

Chlorthexidine gluconate
Merupakan zat antiseptik dan disinfektan, yang aktif terhadap bakteri, virus, spora bakteri dan jamur. Zat ini membunuh mikroorganisme yang berkaitan dengan berbagai infeksi di mulut dan tenggorokan termasuk Candida albicans yang menyebabkan terjadinya candidosis. Zat ini juga terbukti mampu mencegah pembentukan plaque di gigi serta terjadinya gingivitis.

Chlorbutanol hemihydrate
Merupakan zat antiseptik yang berfungsi untuk membunuh berbagai bakteri, virus dan jamur. Zat ini juga digunakan untuk menngurangi sakit yang ditimbulkan oleh gusi berdarah.

Benzydamine hydrochloride
Zat ini termasuk dalam kelompok obat-obatan yang disebut non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Zat ini bekerja dengan menghambat kerja suatu substansi dari tubuh yang disebut cyclo-oxygenase yang memproduksi berbagai zat-zat kimia tubuh termasuk prostaglandin.
Prostaglandin mempunyai banyak fungsi, salah satunya menyebabkan inflamasi. Tubuh menghasilkan prostaglandin sebagai tanggapan terhadap adanya luka atau penyakit yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah yang terluka. Dengan mencegah terbentuknya prostaglandin, benzydamine dapat mencegah terjadinya inflamasi dan rasa sakit yang berkaitan dengannya. Mouthwash yang mengandung zat ini ditujukan untuk mengurangi sakit yang timbul akibat inflamasi.

Dampak negatif
Selain mempunyai banyak kegunaan seperti telah disebutkan, ternyata mouthwash bisa berakibat yang kurang baik bagi kesehatan mulut, terutama jika dipakai berlebihan.
Umumnya, mouthwash mengandunng antiseptik, yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme-mikroorganisme penyebab bau mulut. Penggunaan mouthwash secara terus menerus dapat menyebabkan terganggunya flora normal di dalam mulut. Terganggunya flora normal mulut ini dapat menimbulkan masalah bau mulut yang lain.

Kandungan lain dari mouthwash adalah alkohol. Alkohol berfungsi memberi kesan dan bersih. Akibat sampingan dari alkohol adalah mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi mukosa yang menyebabkan penebalan jaringan mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya kanker mukosa mulut. Selain itu alkohol juga dapat mempengaruhi lidah sehingga mengganggu kerja indera pengecapan.

Mouthwash memang banyak manfaatnya, tapi melihat dampak negatifnya maka pemakaian secara terus menerus tidak dianjurkan. Banyak dokter gigi juga menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakan mouthwash, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, nomor satu tetap menggosok gigi, jika ingin menyegarkan atau ada masalah di mulut, baru gunakan mouthwash.

drg Rani Handayani
Kunciran Mas Permai Jl. Nuri 1 No A 84
Senin – Sabtu 16.00 – 21.00
Tlp : 021-68537581 / 021-98989312
Ym : rania_05
Twitter : drg_rani

No comments:

Post a Comment